DISPENSER OTOMATIS



DISPENSER OTOMATIS

1. Tujuan [kembali]

  • Mampu memahami tentang sensor.
  • Mampu memahami rangkaian.
  • Mampu menggunakan proteus dan mengaplikasikannya.

2. Komponen [kembali]

  • Sensor Infrared
Berfungsi untuk mendeteksi benda yang berada didekatnya.
  • Op-Amp
Operational Amplifier atau lebih dikenal dengan istilah Op-Amp adalah salah satu dari bentuk IC Linear yang berfungsi sebagai Penguat Sinyal listrik. Sebuah Op-Amp terdiri dari beberapa Transistor, Dioda, Resistor dan Kapasitor yang terinterkoneksi dan terintegrasi sehingga memungkinkannya untuk menghasilkan Gain (penguatan) yang tinggi pada rentang frekuensi yang luas.
  • Baterai.
Berfungsi untuk mensuplai tegangan pada rangkaian.
  • Dioda
Dioda berfungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah tetapi menghambat arus listrik dari arah sebaliknya.
  • LED 

LED merupakan sebuah komponen yang menghasilkan cahaya monokromatik ketika diberi tegangan. 

  • Resistor
Resistor memiliki nilai hambatan yang berfungsi untuk menghambat dan mengatur arus listrik yang mengalir dalam rangkaian. Resistor memiliki dua pin untuk mengukur tegangan listrik dan arus listrik dengan resistensi tertentu yang dapat menghasilkan tegangan listrik diantara kedua pin. Nilai tegangan terhadap resensi berbanding lurus dengan arus yang mengalir.
  • Relay
Prinsip dari relay yaitu ketika arus mengalir ke relay maka relay terhubung, sedangkan ketika arus tidak ada, maka relay akan terputus.

  • Thermistor
    Termistor adalah alat atau komponen atau sensor elektronika yang dipakai untuk mengukur suhu. Prinsip dasar dari termistor adalah perubahan nilai tahanan (atau hambatan atau werstan atau resistance) jika suhu atau temperatur yang mengenai termistor ini berubah.
  • Transistor
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung arus (switching), stabilisasi tegangan, dan modulasi sinyal. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, di mana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.
  • Ground
Ground adalah titik yang dianggap sebagai titik kembalinya arus listrik arus searah atau titik kembalinya sinyal bolak balik atau titik patokan (referensi) dari berbagai titik tegangan dan sinyal listrik di dalam rangkaian elektronika.

  • Peltier
Berfungsi sebagai termoelektrik yang dapat mengubah energi listrik menjadi panas dan dingin yang digunakan untuk pendingin atau pemanas air.

  • DC Fan

Berfungsi sebagai pembuang panas pada peltier. 

3. Dasar Teori [kembali]

  • Transistor
Selain digunakan sebagai penguat, transistor biasanya juga dapat digunakan sebagai saklar dalam rangkaian elektronika. Jika ada arus yang cukup besar di kaki basis, transistor akan mencapai titik jenuh. Pada titik jenuh ini transistor mengalirkan arus secara maksimum dari kolektor ke emitor sehingga transistor seolah-olah short pada hubungan kolektor-emitor. Jika arus base sangat kecil maka kolektor dan emitor bagaikan saklar yang terbuka. Pada kondisi ini transistor dalam keadaan cut off sehingga tidak ada arus dari kolektor ke emitor.
  •  Sensor infrared
Infrared (IR) detektor atau sensor inframerah adalah komponen elektronika yang dapat mengidentifikasi cahaya inframerah (infrared, IR). Sensor infrared atau detektor infrared saat ini ada yang dibuat khusus dalam satu modul dan dinamakan sebagai IR Detector Photomodules. IR Detector Photomodules merupakan sebuah chip detektor infrared digital yang di dalamnya terdapat fotodiode dan penguat (amplifier).

Sistem sensor infrared pada dasarnya menggunakan infrared sebagai media untuk komunikasi data antara receiver dan transmitter. Sistem akan bekerja jika sinar infra merah yang dipancarkan terhalang oleh suatu benda yang mengakibatkan sinar infrared tersebut tidak dapat terdeteksi oleh penerima.
  • Peltier
Cara kerja peltier adalah jika peltier disambungkan ke arus DC, lempengan pertama akan menyerap panas, dan lempengan kedua akan mengeluarkan panas. Lempengan yang menyerap panas akan memberikan efek pendinginan atau pembekuan. Sedangkan lempengan di baliknya akan menghasilkan panas. 

Lempengan yang mengahasikan efek pendinginan atau pembekuan, berada di bagian yang bertuliskan kode angka peltier. Sedangkan lempengan di baliknya yang berfungsi untuk membuang panas, berada di baliknya, biasanya di sambungkan dengan heatsink dengan tambahan thermal paste.
  •  Thermistor
Thermistor adalah salah satu jenis Resistor yang nilai resistansi atau nilai hambatannya dipengaruhi oleh Suhu (Temperature). Thermistor merupakan singkatan dari “Thermal Resistor” yang artinya adalah Tahanan (Resistor) yang berkaitan dengan Panas (Thermal). Thermistor terdiri dari 2 jenis, yaitu Thermistor NTC (Negative Temperature Coefficient) dan Thermistor PTC (Positive Temperature Coefficient).

Contoh perubahaan Nilai Resistansi Thermistor NTC saat terjadinya perubahan suhu disekitarnya (dikutip dari Data Sheet salah satu Produsen Thermistor MURATA Part No. NXFT15XH103), Thermistor NTC tersebut bernilai 10kΩ pada suhu ruangan (25°C), tetapi akan berubah seiring perubahan suhu disekitarnya. Pada -40°C nilai resistansinya akan menjadi 197.388kΩ, saat kondisi suhu di 0°C nilai resistansi NTC akan menurun menjadi 27.445kΩ, pada suhu 100°C akan menjadi 0.976kΩ dan pada suhu 125°C akan menurun menjadi 0.532kΩ. Jika digambarkan, maka Karakteristik Thermistor NTC tersebut adalah seperti dibawah ini :
  • Penguat Non-inverting (Op-Amp)
Rangkaian untuk penguat non-inverting adalah seperti yang ditunjukkan gambar (3).

Gambar 3
Rangkaian Penguat Non-Inverting

Penguat tersebut dinamakan penguat non-inverting karena masukan dari penguat tersebut adalah masukan non-inverting dari Op Amp. Tidak seperti penguat inverting, sinyal keluaran penguat jenis ini sefasa dengan sinyal masukannya. Seperti pada rangkaian penguat inverting syarat ideal sebuah penguat adalah tegangan masukan sama dengan 0 dan impedansi masukan tak terhingga. sehingga dari rangkaian tersebut dapat diperoleh rumus penguat adalah sebagai berikut :                                    

Substitusi persamaan (5) dan (6) ke persamaan (1) sehingga diperoleh 
Rangkaian penguat inverting maupun non-inverting biasanya menggunakan IC Op-Amp 741.

4. Prinsip Kerja [kembali]

  •  Keran Otomatis
Keran otomatis menggunakan sensor infrared sebagai pendeteksi gelas yang datang, apabila gelas mendekati sensor pir maka input dari vcc akan diolah IR menjadi output maka transistor di dekat IR akan tersaturnasi dan  collectornya akan menjadi base/saklar untuk trasistor di dekat relay yang apabila basenya sudah memenuhi akan menjadi sort circuit dari colecktor ke emitor sehingga relay bekerja dan solenoide valve hidup sesuai fungsinya.
  • Air Dingin dan Panas Otomatis
Pendingin 
Peltier akan aktif jika suhu besar dari 15 C karena arus akan mengalir ke NTC yang akan mempengaruhi tegangan yang akan masuk ke op amp dan akan diperbesar agar cukup untuk mensaturnasi transistor, apabila suhu belum kecil dari 15 maka transistor akan terus bekerja karena terus tersaturnasi dan menyebabkan relay on dan peltier & kipas bekerja, apabila suhu sudah kecil dari 15 maka transistor akan off karena kurangnya tegangan base dan menyebabkan relay mati sehingga mengidupkan indikator air dingin.
Pemanas
Peltier panas akan terus bekerja jika suhu belum besar dari 90 karena arus akan mengalir ke NTC yang akan mempengaruhi base transistor, apabila suhu kecil dari 90 maka transistor akan mati karena tidak cukup tegangan untuk menghidupkantransistor dan pemanas terus hidup, apabila suhu lebih besar dari 90 maka tegangan akan cukup unruk mensaturnasi transistor sehingga pemanas mati dan indikator air panas hidup.

5. Rangkaian [kembali]


6. Video [kembali]


7. Link Download [kembali]

Download file rangkaian disini

Download file video disini

Download datasheet disini

Download materi disini 

MENUJU AWAL

Tidak ada komentar:

Posting Komentar